Published in : , Iptek
Dosen muda Jurusan Teknik Penerbangan ITB, Yogi Ahmad Erlangga, tak menyangka, desertasi doktoralnya di Delft University of Technology Belanda bakal mendapat sambutan meriah. Dalam desertasinya, dia membahas masalah getaran struktur pesawat yang ditimbulkan oleh kerja mesin maupun faktor lain. Getaran ini perlu diukur untuk mendapatkan informasi soal kekuatan badan pesawat.
Dalam penelitiannya itu, Yogi berhasil memecahkan persamaan matematika yang selama ini sulit dipecahkan. Persamaan itu bernama Persamaan Helmholtz. Penyelia dan pembimbing program doktoral Yogi yang bernama Dr Ir Kees Vuik pun memberi sanjungan atas keberhasilan itu. Dia menyebut Yogi telah berhasil menyelesaikan problem yang telah coba dipecahkan selama 30 tahun.
Berkat temuan Yogi, metode perhitungan komputer yang mempergunakan persamaan tersebut menjadi lebih mudah dilakukan. Temuan ini pun menjadikan reputasi Yogi di kalangan saintis dan matematikawan dunia menanjak.
Institusi riset dunia banyak memintanya datang sebagai peneliti tamu. Saat ini Yogi masih berada di Kanada dan mondar-mandir ke sejumlah kota di Amerika Serikat untuk mempresentasikan temuannya itu dengan disponsori Society Exploration of Geophysics (SEG).
Dalam penelitiannya itu, Yogi berhasil memecahkan persamaan matematika yang selama ini sulit dipecahkan. Persamaan itu bernama Persamaan Helmholtz. Penyelia dan pembimbing program doktoral Yogi yang bernama Dr Ir Kees Vuik pun memberi sanjungan atas keberhasilan itu. Dia menyebut Yogi telah berhasil menyelesaikan problem yang telah coba dipecahkan selama 30 tahun.
Berkat temuan Yogi, metode perhitungan komputer yang mempergunakan persamaan tersebut menjadi lebih mudah dilakukan. Temuan ini pun menjadikan reputasi Yogi di kalangan saintis dan matematikawan dunia menanjak.
Institusi riset dunia banyak memintanya datang sebagai peneliti tamu. Saat ini Yogi masih berada di Kanada dan mondar-mandir ke sejumlah kota di Amerika Serikat untuk mempresentasikan temuannya itu dengan disponsori Society Exploration of Geophysics (SEG).
|
|
|
Password |
Berpikirlah dua kali sebelum memilih password bagi e-mail, rekening bank online atau tiket pesawat. Password yang tak memperlihatkan bayangan apa-apa atau perbedaan, merupakan umpan yang menarik bagi para pembajak informasi. Demikian dikatakan sebuah pengkajian baru AS, seperti dilaporkan AFP, Minggu (15/2). Analisis statistik atas 28.000 password yang belum lama ini dicuri dari sebuah laman internet terkenal AS dan dimuat di internet mengungkapkan bahwa orang sering menganggap password sebagai suatu hal yang kurang penting. Survei itu menemukan bahwa 16 persen pengguna komputer memakai nama pertama sebagai password mereka, atau seringnya nama sendiri atau nama anak mereka, demikian menurut pengkajian yang dipublikasikan Information Week. |
Bookmark this post: |
0 komentar:
[+/-]Click to Show or Hide Old Comments[+/-]Show or Hide Comments
Posting Komentar