hosting
hosting

Rabu, 27 Mei 2009

Tindakan Pertama Jika Komputer Terserang Virus

0 komentar
Virus pada komputer kita adalah sesuatu yang sangat menyebalkan, pikiran kita yang pertama - tama pasti data - data yang ada di dalam komputer, apalagi kalau sampai kita harus "Reinstal windows" pasti kita bakalan kalang kabut dan ngedumel gak karuan. Tapi...... Jangan panik terlebih dahulu jika komputer kalian terserang virus, jangan terburu - buru atau gegabah untuk mem-"format" dan me-"Reinstal atau Instal Ulang Windows". Karena pada beberapa kasus virus salah satunya seperti "Conficker", cara ini tidak menyelesaikan masalah karena saat komputer dihubungankan dengan jaringan maka komputer tersebut akan terinfeksi lagi.

Lalu harus bagaimana ??? coba kalian gunakan dua tips yang dapat dilakukan pertama - tama saat komputer kalian mulai terserang virus.

Pergunakan System Restore
Ini adalah tips yang paling mudah dilakukan namun cukup ampuh bila kalian ingin komputer berjalan baik seperti kondisi semula sebelum terinfeksi oleh virus. System Restore adalah salah satu fitur bawaan dan diandalkan pada Windows XP maupun pada Windows Vista yang secara default di aktifkan saat OS / Operating System (XP / Vista) pertama kali di Instal.
Dengan menggunakan System Restore kita bisa membuat Restore Point (secara otomatis dibuat secara berkala), maksudnya ketika system mulai "berulah" tidak wajar baik karena virus maupun salah instal program atau driver, maka kita bisa mengembalikan konfigurasi Windows seperti sebelum system mulai "berulah". Misalnya kalian meng-instal aplikasi baru dan menyebabkan OS bermasalah atau sering crash. Daripada pusing, gunakan dan panggil saja Restore Point pada saat program tersebut belum di instal. Maka, semua setting registri dan konfigurasi Windows lain akan kembali seperti sedia kala.

Restore Point dapat diterapkan jika kalian tahu kira -kira kapan saat virus menginfeksi komputer, atau dalam kasus ketika kalian tidak menjalankan file virus. Namun ada syaratnya, yakni System Restore tidak di nonaktifkan oleh pengguna maupun virus. Karena beberapa virus seperti Conficker menonaktifkan System Restore sewaktu menyerang komputer korbannya.
Namun..... jika virus sudah masuk ke Restore Point maka virus tersebut justru terlindung oleh System Restore yang berakibat walaupun sudah berulang - ulang kali dibersihkan menggunakan anti virus, virus tetap kukuh bersarang di file - file Restore Point dan virus tersebut akan kembali lagi bangkit dari Restore Point. Tapi ini juga ada solusinya... solusinya adalah setiap kali pembersihan virus dilakukan, maka yang pertama - tama di lakukan adalah me-nonaktifkan System Restore ini di lakukan supaya virus tidak ter-proteksi oleh System Restore. Setelah itu lakukan langkah - langkah di bawah ini untuk mengembalikan kondisi semula (Restore Point):

1. Klik [Start] ==> [All Program] ==> [Accessoris] ==> [System Tools] ==> [System Restore]

2. Kemudian akan muncul tiga pilihan pada layar wizard system restore. Yaitu :
a. Restore my computer to an earlier time. (gunakan ini untuk mengembalikan system pada waktu tertentu).
b. Create a restore point (gunakan ini untuk menciptakan restore point pada saat ini).
c. Undo my restore point (gunakan ini untuk membatalkan restore poin yang dilakukan).
Pada pilihan ini pilihlah yang pertama [Restore my computer to an earlier time].

3. Pada tahap berikutnya, kalian akan dihadapkan pada sebuah kalender. Pilihlah waktu pada saat ketika komputer masih stabil atau belum terinfeksi virus, lalu klik [Next].

4. Pada jendela Wizard selanjutnya muncul layar konfirmasi. lalu klik [Next].

5. System Restore akan mulai bekerja dengan me-restart komputer kalian. pada saat ini kalian akan menunggu sedikit lama sekitar 10 - 20 menit (tergantung hardware kalian) untuk Windows mengembalikan Restore Point.

Sayangnya pada beberapa kasus, virus mencoba mematikan System Restore, sehingga fitur ini menjadi tidak berguna. jadi gunakan fitur ini hanya jika virus belum mematikan fitur ini.


Pembersihan Manual.
Apabila System Restor gagal memulihkan system komputer, kalian masih bisa melakukan cara lain yaitu "Pembersihan Manual". Sebelum melakukan pembersihan manual pertama - tama yang dilakukan adalah simpan data penting kalian dan tutup semua program yang berjalan. Bila perlu, Back Up data kalian ke media penyimpanan lainnya seperti USB Flash Disk, HDD External, CD, dll. Untuk mencegah hal - hal yang tidak diinginkan pada data - data kalian. Setelah itu lakukan langkah - langkah berikut ini :

1. Jalankan program antivirus di komputer kalian untuk melakukan Up Date pada antivirus tersebut agar dapat mencegah kemungkinan terinfeksi virus - virus baru. Jika perlu, download tool gratis Norman Malware Center (untuk download klik disini).

2. Putuskan koneksi Internet kalian segera dan putuskan juga Koneksi Jaringan Lokal (LAN) kalian untuk mencegah infeksi virus ke jaringan lokal atau infeksi ulang dari jaringan maupun internet. Ikuti langkah ini untuk memutuskan jaringan dan internet :
a. klik [Start] ==> [Control Panel] ==> [Network and Internet Connection] ==> [Network Connection].
b. Pada Network Connection, pilih koneksi internet atau jaringan yang ada, lalu klik kanan dan klik [Disable].

3. Nonaktifkan "System Restore" untuk mengoptimalkan dan mempermudah pembersihan virus yang di proteksi oleh Restore Point dan untuk mencegah virus kembali menginfeksi komputer. Gunakan cara ini untuk menonaktifkan "System Restore":
a. klik kanan pada icon My Computer, lalu klik [Properties].
b. Pada jendela System Properties klik / pilih tab [System Restore].
c. Pada tab [System Restore] centang atau tandai lah pada pilihan [Turn off System Restore on all drivers].
d. Kemudian klik [Apply] ==> [OK]

4. Lakukan Scan Virus. Biarkan antivirus melakukan scanning secara full pada komputer, bila perlu lakukan juga pada USB flash disk kalian. Setelah proses scanning selesai, lakukan restart pada komputer kalian. Alternatif lainnya lakukan scanning dengan menggunakan Removal Tools (bila ada).

5. Bersihkan temporary file dari kemungkinan masuknya virus, dengan cara :
a. Klik [start] ==> [All Programs] ==> [Accessoris] ==> [System Tools] ==> [Disk Cleanup].
b. Kemudian pada [Disk Cleanup], pilih drive yang akan dibersihkan.
c. Biarkan [Disk Cleanup] melakukan tugasnya.
d. Setelah itu pilih lah temporary files yang akan di bersihkan, kemudia klik [OK].
e. Biarkan proses cleanup bekerja sampai selesai.


Nah... itu dia tips kali ini, Semoga bisa membantu kalian dan bermanfaat untuk kalian.
Bookmark this post:
StumpleUpon Ma.gnolia DiggIt! Del.icio.us Blinklist Yahoo Furl Technorati Simpy Spurl Reddit Google

bahaya dari Messenger

0 komentar
Selain kecanggihan teknologi, ada beberapa hal yang mengakibatkan varian virus sangat mudah berkembang. Salah satunya adalah rasa penasaran manusia. Salah satu virus yang memanfaatkan hal itu untuk menyebarkan diri adalah virus asal Vietnam, Dloader.HD.ZD.

Virus bernama lain Sohanad itu mengirim pesan berbahasa Vietnam kepada teman-teman chat orang yang komputernya terinfeksi melalui Yahoo Messenger (YM). Isi pesan itu, mengajak orang lain membuka sebuah URL. Jika link itu dibuka, virus otomatis ter-dowload dan aktif.

Selanjutnya, Sohanad akan melakukan blok dan mematikan beberapa fungsi utility windows. Seperti, TaskManager, Registry Editor, Folder Option, MS Config, dan Command Prompt. Selain itu, mereka membuat schedule tasks pada Windows. Yaitu, dengan cara membuat 2 file job (at1.job & at2.job), yang dieksekusi setiap pukul 9 pagi tiap hari.
Bookmark this post:
StumpleUpon Ma.gnolia DiggIt! Del.icio.us Blinklist Yahoo Furl Technorati Simpy Spurl Reddit Google

Facebook Mencapai 100 Juta Pengguna

0 komentar
Bagaimana prestasi Facebook jika dibandingkan dengan MySpace? Pengguna bernama Rick telah menjadi pengguna MySpace ke 100 juta pada tahun 2006. MySpace membutuhkan waktu 3 tahun semenjak peluncuran untuk mencapai angka tersebut, untuk Facebook mereka membutuhkan waktu sedikit lebih lama, yaitu 4 tahun 6 bulan.

Tahun-tahun pertama MySpace diwarnai dengan musik dan spam sementara langkah-langkah awal Facebook dihiasi pesta kampus dan drama. Drama tersebut nyatanya masih berlanjut hingga sekarang. Sebagai contoh, Facebook melaporkan hanya 20% dari 100 juta pengguna yang mengunjungi situs semenjak desain ulang Facebook bulan lalu dengan meng-klik tombol pada bagian paling atas layar dalam beberapa minggu terakhir. Tampaknya hal tersebut cukup menjelaskan bahwa pengguna Facebook tidak suka dengan perubahan.

Tetapi walaupun begitu Facebook tetap saja telah berkembang dengan sangat pesat dalam beberpa tahun terakhir ini. Dari 100 juta pengguna, kemungkinan sebagian besar pengguna Facebook merupakan pengguna aktif. Jika saja perusahaan dapat memikirkan sebuah cara untuk menguangkan angka tersebut… dan tampaknya suatu saat mereka dapat melakukannya.

100 juta pengguna adalah jumlah yang besar untuk menguji coba inovasi. Sayangnya untuk Facebook, tampaknya tidak semua pengguna mengharapkan inovasi yang terlalu berlebihan — mereka seringkali hanya ingin berkomunikasi dengan teman-teman mereka. Mungkin jika Anda menyebut diri Anda sendiri sebagai “alat” (komunikasi), kebanyakan orang memiliki ekspektasi bahwa alat harus tetap membosankan.
Bookmark this post:
StumpleUpon Ma.gnolia DiggIt! Del.icio.us Blinklist Yahoo Furl Technorati Simpy Spurl Reddit Google

Memperbaiki Harddisk Bad Sector

0 komentar
Harddisk adalah media penyimpan yang sangat penting pada computer. Sayangnya umur pemakaian
yang terbatas. Kerusakan pada harddisk dapat disebabkan beberapa hal. Misalnya :
Power supply yang tidak memadai dan merusak kontroller harddisk dan motor.
Harddisk terjatuh dan merusak mekanik didalamnya atau minimal terjadi bad sector.
Terlalu sering dibawa bawa tanpa pengaman membuat platter harddisk rusak karena goncangan
berlebih.
Suhu didalam harddisk yang panas membuat kondisi harddisk dalam lingkungan tidak stabil.
Kondisi MTBF/umur harddisk, sudah tercapai dan akan rusak.
Hal yang masih dapat dilakukan untuk memperbaiki harddisk yang terkena bad sector adalah hanya
kondisi dimana harddisk masih berputar, keadaan controller harddisk masih bekerja. Tetapi keadaan ini
masih dibagi lagi, bila ingin mengunakan harddisk yang terkena bad sector. Masalah penyebab bad
sector adalah salah satu kerusakan yang sering terjadi. Kondisi kerusakan oleh bad sector dibedakan
oleh 3 keadaan.
Kondisi dimana platter harddisk aus. Pada kondisi ini harddisk memang sudah tidak dapat digunakan.
Semakin lama harddisk semakin rusak dan tidak berguna lagi untuk dipakai sebagai media storage.
Kondisi platter yang aus tetapi belum mencapai kondisi kritis. Kondisi ini dapat dikatakan cukup stabil
untuk harddisk. Kemungkinan harddisk masih dapat diperbaiki karena platter masih mungkin dilow
level.
Kondisi platter yang aus, baik kondisi yang parah atau ringan tetapi kerusakan terdapat di cluster 0
(lokasi dimana informasi partisi harddisk disimpan). Kondisi ini tidak memungkinkan harddisk
diperbaiki.
Membicarakan keadaan harddisk untuk diperbaiki hanya memungkinkan perbaikan pada kondisi ke 2,
dimana permukaan harddisk masih stabil tetapi terdapat kerusakan ringan di beberapa tempat.Tujuan
Upaya untuk mengunakan harddisk yang terdapat bad sector
Men-eliminasi lokasi kerusakan pada bad sector.Tahapan 1
Sebelum melakukan tahapan selanjutnya sebaiknya mengunakan tahapan 1 untuk memastikan kondisi
platter harddisk yang rusak. Untuk mengetahui hal ini harddisk harus dilakukan LOW LEVEL
FORMAT (LLF). LLF dapat dilakukan dari BIOS atau Software. Untuk BIOS, beberapa PC lama
seperti generasi 486 atau Pentium (586) memiliki option LLF. Atau dapat mengunakan software LLF.
Untuk mendapatkan software LLF dapat diambil di Site pembuat harddisk. Atau mencari utiliti file
seperti hddutil.exe (dari Maxtor - MaxLLF.exe) dan wipe.exe versi 1.0c 05/02/96.
Fungsi dari software LLF adalah menghapus seluruh informasi baik partisi, data didalam harddisk serta
informasi bad sector. Software ini juga berguna untuk memperbaiki kesalahan pembuatan partisi pada
FAT 32 dari Windows Fdisk.
Setelah menjalankan program LLF, maka harddisk akan benar-benar bersih seperti kondisi pertama kali
digunakan.
Peringatan : Pemakaian LLF software akan menghapus seluruh data didalam harddiskTahapan 2
Proses selanjutnya adalah dengan metode try dan error. Tahapan untuk sesi ini adalah :
a. Membuat partisi harddisk : Dengan program FDISK dengan 1 partisi saja, baik primary atau
extended partisi. Untuk primary dapat dilakukan dengan single harddisk , tetapi bila menghendaki
harddisk sebagai extended, diperlukan sebuah harddisk sebagai proses boot dan telah memiliki primary
partisi (partisi untuk melakukan booting).
b. Format harddisk : Dengan FORMAT C: /C. Penambahan perintah /C untuk menjalankan pilihan
pemeriksaan bila terjadi bad sector. Selama proses format periksa pada persentasi berapa kerusakan
harddisk. Hal ini terlihat pada gambar dibawah ini.
Ketika program FORMAT menampilkan Trying to recover allocation unit xxxxxx, artinya program
sedang memeriksa kondisi dimana harddisk tersebut terjadi bad sector. Asumsi pada pengujian
dibawah ini adalah dengan Harddisk Seagate 1.2 GB dengan 2 lokasi kerusakan kecil dan perkiraan
angka persentasi ditunjukan oleh program FORMAT :Kondisi Display pada program Format persentasi
yang dapat digunakan
Baik 0-20% 20%
Bad sector 21% Dibuang
Baik 22-89% 67%
Bad sector 91% Dibuang
Baik 91-100% 9%
c. Buat partisi kembali : Dengan FDISK, buang seluruh partisi didalam harddisk sebelumnya, dan buat
kembali partisi sesuai catatan kerusakan yang terjadi. Asumsi pada gambar bawah adalah pembuatan
partisi dengan Primary dan Extended partisi. Pada Primary partisi tidak terlihat dan hanya ditunjukan
partisi extended. Pembagian pada gambar dibawah ini adalah pada drive D dan F (22MB dan 12 MB)
dibuang karena terdapat bad sector. Sedangkan pada E dan G ( 758MB dan 81MB) adalah sebagai
drive yang masih dalam kondisi baik dan dapat digunakan.
Bila anda cukup ngotot untuk memperbaiki bad sector anda, dapat juga dilakukan dengan try-error
dengan mengulangi pencarian lokasi bad sector pada harddisk secara tahapan yang lebih kecil,
misalnya membuat banyak partisi untuk memperkecil kemungkinan terbuangnya space pada partisi
yang akan dibuang. Semakin ngotot untuk mencari kerusakan pada tempat dimana terjadi bad sector
semakin baik, hanya cara ini akan memerlukan waktu lebih lama walaupun hasilnya memang cukup
memuaskan dengan memperkecil lokasi dimana kerusakan harddisk terjadi.
d. Untuk memastikan apa bad sector sudah terletak pada partisi harddisk yang akan dibuang, lakukan
format pada seluruh letter drive dengan perintah FORMAT /C. Bila bad sector memang terdapat pada
partisi yang dibuang (asumsi pada pengujian bad sector terletak pada letter drive D dan F), maka partisi
tersebut dapat langsung dibuang. Tetapi bila terjadi kesalahan, misalnya kerusakan bad sector tidak
didalam partisi yang akan dibuang melainkan terdapat pada partisi yang akan digunakan, anda harus
mengulangi kembali proses dari awal dengan membuang partisi dimana terdapat kesalahan dalam
membagi partisi yang terkena bad sector. Hal yang perlu diingat : Pembuatan partisi dilakukan dari
awal ke akhir, misalnya C, D, E dan selanjutnya. Untuk membuang partisi mengunakan cara sebaliknya
yaitu dari Z ke C. Kesalahan dalam membuang dan membuat partisi yang acak acakan akan
mengacaukan sistem partisi harddisk.
e. Proses selanjutnya adalah membuang partisi yang tidak digunakan lagi. Setelah melakukan
pemeriksaan dengan program FORMAT, maka pada proses selanjutnya adalah membuang partisi yang
mengandung bad sector. Pada gambar dibawah ini adalah: Tahap membuang 2 partisi dengan FDISK
untuk letter drive D dan E. Untuk E dan G adalah partisi letter drive yang akan digunakan.
F. Pada akhir tahapan anda dapat memeriksa kembali partisi harddisk dengan option 4 (Display
partitisi) pada program FDISK, contoh pada gambar dibawah ini adalah tersisa 3 drive : C sebagai
primary partisi (tidak terlihat), 2 extended partisi yang masih baik dan partisi yang mengandung bad
sector telah dihapus.
G. Akhir proses. Anda memiliki harddisk dengan kondisi yang telah diperbaiki karena bad sector.
Letter drive dibagi atas C sebagai Primary partisi dan digunakan sebagai boot, D (758MB) dan E
(81MB) adalah partisi ke 2 dan ke 3 pada extended partisi.
Bila anda belum puas dengan hasil mencari bad sector, maka anda dapat mengulangi prosesur diatas.
Untuk melakukan Tips ini sebaiknya sudah mengetahui prosedur dalam membuat partisi dengan
program FDISK.
Yang perlu dicatat pada tip ini adalah, berhati-hati pada pemakaian program LLF. Sebaiknya
mengunakan single drive untuk mengunakan program ini. Kesalahan melakukan LOW LEVEL
FORMAT pada harddisk sangat fatal dan tidak dapat dikembalikin seperti kondisi semula.
Untuk harddisk yang terkena BAD SECTOR sebaiknya mengunakan harddisk yang kondisinya belum
terlalu parah atau bad sector terdapat di beberapa tempat dan tidak sporadis tersebar. Kerusakan pada
banyak tempat (sporadis bad sector) pada harddisk akan menyulitkan pencarian tempat dimana terjadi
bad sector.
Sumber : obengware.com
Bookmark this post:
StumpleUpon Ma.gnolia DiggIt! Del.icio.us Blinklist Yahoo Furl Technorati Simpy Spurl Reddit Google