hosting
hosting

Minggu, 11 Januari 2009

Dari Konsep Menuju Tampilan Antarmuka di Era Web 2.0

0 komentar

Lebih dari 10 tahun para pengembang web (web developer) menggunakan bahasa HTML (Hyper Text Mark up Language) sebagai bahasa utama untuk membangun tampilan world wide web (www). Pengembang web wajib mempunyai keahlian yang matang bila ingin menciptakan web. Intinya HTML merupakan bahasa dasar untuk membuat web.

Di samping itu para pengembang web, mempunyai bahasa lain seperti JavaScript. Agar dapat berkomunikasi dengan server dan mengolah data, ada bahasa server-side yang populer seperti PHP, ASP, JSP, CFM, Perl, dan CGI. Dua yang terakhir adalah bahasa yang telah dipakai pada awal mula lahirnya internet.

Seiring berkembangnya internet, kita mulai mengenal homepage dan ramailah orang-orang membuat homepage pribadi. Mereka membuatnya di geocities.com (kini dikelola oleh Yahoo). Kini generasi ke-2 telah muncul, mereka lebih menyukai membuat blog. Blog yang merupakan istilah dari weblog, bagaikan catatan harian seseorang. Membuat blog pun tak serumit membuat homepage pada zaman dulu yang wajib bisa bahasa HTML dan aplikasi desain grafis. Blog pun lebih banyak dikunjungi untuk dikomentari sebagai bahan diskusi.

Menurut Tim O’Reilly, web 2.0 merupakan revolusi bisnis dalam industri komputer akibat dari berkembangnya internet sebagai platform, and an attempt to understand the rules for success on that new platform. Chief among those rules is this: membangun aplikasi yang harness network efek untuk mendapatkan yang terbaik dan lebih banyak orang yang menggunakan.

Mungkin kita tidak menyadari bahwa website yang kita kunjungi ternyata mempunyai konsep Web 2.0. Selain web sebagai platform. Karakteristik Web 2.0 lainnya adalah adanya komunitas jaringan. Di dalam komunitas jaringan, kita bisa berpartisipasi. Dan yang paling mencolok adalah penggunaan antar muka yang user friendly, persis dengan desktop komputer kita saat ini.

Jika Anda adalah pengguna blogger, friendster, flickr, del.icio.us, google map, google office, dan kawan-kawannya, sepertinya web mulai unjuk gigi sebagai platform baru. Setelah era stand alone computer, kemudian client-server, dan kini web sebagai platform baru aplikasi masa depan. Namun dibalik kemudahan menggunakan aplikasi web tersebut, masih banyak pengembang web kita masih gagap teknologi.

Penulis sendiri pernah mengalami, betapa susahnya menciptakan aplikasi yang sudah jalan di platform client-server menggunakan DOS, kemudian akan migrasi ke platform web. Kekurangan yang timbul untuk platform web adalah masalah kemudahan pemakaian dan kebiasaan pemakai. Bila pengembang aplikasi berbasis desktop, dengan mudah bisa menggunakan berbagai macam komponen, pengembang aplikasi berbasis web dituntut memahami berbagai macam bahasa. Mulai dari HTML, JavaScript, CSS, XML, Client-Server Side seperti ASP atau PHP. Bisa dibayangkan betapa mumetnya orang-orang seperti ini.

Untuk itulah, Yahoo sebagai portal yang telah dikenal mulai membuka beberapa kode program yang bisa berbagi bagi para pengembang web mancanegara. Yahoo! User Interface Library (YUI) merupakan seperangkat utilities yang ditulis dalam JavaScript. Digunakan untuk pengembangan web yang lebih interaktif. Pengembang web bisa menggunakan utility ini secara gratis dan selain itu bisa berdiskusi dan mengembangkan script yang lebih baik lagi.

Yahoo menyediakan blog khusus untuk YUI ini sehingga para pengembang web bisa saling berkomentar tentang aplikasi web yang telah mereka buat. Silakan temukan manfaat YUI di http://developer.yahoo.com/yui dan apa yang terjadi dengan mata Anda (YUI dieja menjadi WHY YOU EYE).
Bookmark this post:
StumpleUpon Ma.gnolia DiggIt! Del.icio.us Blinklist Yahoo Furl Technorati Simpy Spurl Reddit Google

0 komentar

Sony berani pamerkan netbook lifestyle Vaio seri P dengan fisik hanya 8 inci dan berat sekitar 0,63 kg. Harga yang ditawarkan pada acara Consumer Electronics Show di Las Vegas sekitar US$ 900, sedangkan produk netbook lainnya masih dibandrol sekitar US$ 300.

Meskipun ukuran LCDnya masih sebesar 8 inci, Vaio P bisa menghasilkan resolusi sebesar 1600 x 768 pixel. Untuk dukungan broadband networknya, Vaio mengandalkan jaringan 3G dan Wi-Fi ditambah juga Bluetooth untuk tranfer data. Selain itu Vaio P juga mencangkokkan webcam kamera dan GPS navigation. Sedangkan untuk warnanya memiliki 4 warna, yakni hitam, hijau, merah, dan putih.

Kepantasan harga yang mahal ini, disebabkan juga dengan adanya prosesor intel Atom, RAM 2 GB, sampai pilihan 128 GB solid state drive didalam badannya. Untuk sistem operasi, netbook ini menggunakan Micrososft Windows Vista.

Bookmark this post:
StumpleUpon Ma.gnolia DiggIt! Del.icio.us Blinklist Yahoo Furl Technorati Simpy Spurl Reddit Google

Cara Mudah Berbagi Akses Internet

0 komentar

Ciplus punya dua PC. Salah satunya, yang bersistem operasi Windows Vista, terhubung ke Internet. Sementara PC yang lainnya tidak tersambung ke Internet. Ciplus ingin agar semua PC-nya bisa terhubung ke Internet.

Saat ini Ciplus punya dua pilihan untuk menghubungkan PC yang satu lagi ke Internet. Pilihan pertama, Ciplus bisa memasang koneksi Internet baru ke PC-nya. Tapi tentu ini pilihan yang kurang efisien. Biaya yang dibutuhkan untuk membuat koneksi baru sudah pasti tidak sedikit. Belum lagi urusan pengadaan perangkatnya.

Pilihan yang ke dua, Ciplus bisa membagi akses Internet di PC yang satu ke PC lain melalui jaringan. Membagi akses Internet juga bisa dilakukan dengan dua cara. Cara yang pertama, Anda bisa menggunakan proksi.

Anda harus menginstal peranti lunak proksi di PC yang terhubung ke Internet. Di PC satunya, atur di Internet Options-nya agar mengarah ke proksi. Pengaturan ini ada di menu [Start] > [Control Panel] > [Network and Internet] > [Internet Options]. Di jendela Internet Options, pilihlah tab [Connections] dan klik [LAN Settings]. Beri tanda cek pada [Use a proxy server for your LAN (These settings will not apply to dial-up or VPN connections)]. Kemudian isikan nama PC atau alamat IP PC yang memiliki akses Internet pada kolom Address. Jangan lupa isikan port-nya pada kolom Port. Klik [OK] dua kali dan setelah itu, Anda bisa mengakses Internet dari semua PC.

Alternatif lain, jika Anda tak ingin repot menginstal proksi, adalah Anda bisa memanfaatkan fitur untuk berbagi akses Internet di Windows Vista. Caranya, ikuti langkah berikut ini.

1. Klik [Start] > [Control Panel] > [Network and Internet] > [Network and Sharing Center].
2. Pada panel Tasks yang berada di sebelah kanan, pilih opsi [Manage Network Connections].
3. Di jendela baru yang muncul Anda akan melihat sederetan perangkat yang terdapat di PC Anda. Klik kanan pada perangkat yang menjadi sumber asupan akses Internet, lalu pilih [Properties].
4. Di jendela Properties, pilihlah tab [Sharing].
5. Berikan tanda cek di depan opsi [Allow other network users to connect through this computer’s Internet Connection].
6. Pada bagian Home networking connection, pilihlah jenis koneksi jaringan yang Anda gunakan, apakah berupa [Local Area Connection] ataukah [Wireless Network Connection].
7. Apabila Anda ingin agar koneksi terbetuk tiap kali ada permintaan dari PC klien, berikan pula tanda cek di depan opsi [Establish a dial up connection whenever a computer on my network attempts to access the Internet].
8. Kliklah tombol [Settings] yang baru saja aktif.
9. Berikan tanda cek di depan opsi layanan yang akan dibagi pakaikan. Jika Anda ingin membagi pakai seluruh jenis layanan yang ada di Internet, Anda dapat memberikan tanda cek di depan semua opsi layanan.
10. Tekan [OK] untuk menyimpan semua perubahan yang telah Anda lakukan.

Setelah melakukan semua pengaturan itu pastikan, IP PC Anda yang terkoneksi ke Internet ber akhiran 1. Jadi misalkan Anda menggunakan IP 192.x.x.x, Anda harus mengatur PC Anda yang terkoneksi ke Internet dengan 192.168.0.1.

Sementara di PC lainnya (client), Anda harus mengatur IP-nya dalam satu network dan arahkan gateway beserta DNS-nya ke IP PC yang terkoneksi ke Internet.

Bookmark this post:
StumpleUpon Ma.gnolia DiggIt! Del.icio.us Blinklist Yahoo Furl Technorati Simpy Spurl Reddit Google

Deteksi Virus PC dari Flash Disk

0 komentar

Ada tidaknya virus pada PC bisa dideteksi dengan aplikasi virus portabel yang ada di flash disk (UFD). Berguna untuk mengamankan UFD dari virus dan membasmi virus.

Komputer bisa terinfeksi virus lewat USB flash disk (UFD). Tapi, dari mana virus di UFD itu berasal. Dari komputer yang sudah terinfeksi, tentunya. Contohnya komputer-komputer di warnet-warnet. Jadi, cegah juga masuknya virus ke dalam UFD. Caranya adalah dengan memindai komputer yang hendak dicoloki UFD.

Kita bisa menjalankan antivirus yang portable—antivirus yang disimpan di UFD, tak perlu diinstal di komputer untuk bisa berjalan. Dengan antivirus itu, komputer akan dipindai. Hmm... memang, tidak butuh waktu yang sedikit, apalgi kalau komputer memiliki file yang sangat banyak. Tetapi, memang seperti itulah kenyataan dalam dunia TI—kenyamanan berbanding terbalik dengan keamanan.
Yang kita butuhkan adalah antivirus portable, seperti AntivirX, ClamWin yang bisa diunduh dari www.clamwin.com. Kita juga perlu membuat sebuah file yang jalan otomatis ketika UFD dicolok. File itu akan menjalankan antivirus yang ada di UFD. Ini mirip dengan file jalan otomatis yang sering terdapat pada CD instalasi program.
Buka Notepad dan ketikkan baris-baris perintah berikut ini.
[autorun]
Open=antivirus.exe
Action=Open Anti Virus Portable!
Icon=icon.ico
Label=Your_Name
Kalau sudah, simpan dengan nama autorun.inf. Agar tidak jadi file TXT, ubah Save as Type menjadi [All Files].
Berikut ini adalah penjelasan ringkas mengenai perintah-perintah dalam file autorun.inf tadi.
Perintah “Open” adalah perintah untuk membuka antivirus tersebut. Perintah Open diikuti dengan file yang menjalankan antivirus. Jadi, ganti “antivirus.exe” di perintah itu dengan nama file antivirus yang digunakan. Misalnya, nama file antivirusnya “antivirx.exe” maka perintah tersebut menjadi “Open=clamwin.exe”. Nah, kalau file itu berada di dalam folder lain—misalnya folder AntivirX 1.0, perintah itu berubah menjadi “Open=AntivirX 1.0-clamwin.exe”.
Perintah “Action”berguna untuk menampilkan kalimat pada kotak dialog ketika antivirus akan dijalankan. Kalimat yang mengikuti perintah ini boleh diganti dengan kata-kata lain.
Perintah “Icon” berfungsi untuk mengganti ikon standar UFD yang tampil pada Windows Explorer. Enggak ada fungsi khusus yang berkaitan dengan antivirus, ikon itu cuma mempercantik saja. Tentu saja file ikon harus ada juga di UFD. Nama file yang pada contoh “icon.ico” diganti sesuai dengan nama file ikon yang digunakan.
Terakhir, perintah “Label” berfungsi ntuk memberikan nama dari pada UFD. Sama seperti perintah “Icon”, perintah ini juga enggak ada hubungannya dengan usaha pencegahan masuknya virus.
Atribut file autorun.inf itu baiknya dibuat menjadi “Read-Only”--cuma bisa dibaca, tidak bisa diubah-ubah. Kalau tidak bisa diubah, berarti virus tidak akan bisa memodifikasi file tersebut. Caranya begini, klik kanan file itu, lalu klik [Properties]. Pada bagian Attributes, beri tanda centang pada [Read-Only].
Berikut ini adalah penggunaan UFD untuk mendeteksi virus yang ada pada komputer.
1. Masukkan UFD namun jangan membuka flash disk pada komputer. UFD belum dibuka, virus dalam komputer tidak akan masuk ke dalam flash disk atau sebaliknya.
2. Jalankan fungsi jalan otomatis dengan mengklik tombol [OK] pada kotak dialog yang muncul. Antivirus portabel yang ada pada UFD akan berjalan.
3. Scan virus pada komputer, khususnya pada C:-Windows-System32.
4. Kalau ada antivirus melaporkan adanya virus, jangan ragu, komputer itu memang bervirus.
5. Selanjutnya silakan bersihkan komputer itu. Kalau tidak, yah cabut saja buru-buru UFD yang dicolok.
Caption:
1. File autorun.inf yang akan menjalankan antivirus secara otomatis berisi baris-baris perintah seperti tampak pada gambar.
2. Ketika dijalankan, muncul sebuah pilihan dengan teks seperti yang dimasukkan pada baris perintah “Action”. Pilih itu dan klik [OK].
Bookmark this post:
StumpleUpon Ma.gnolia DiggIt! Del.icio.us Blinklist Yahoo Furl Technorati Simpy Spurl Reddit Google

Sistem Operasi Fleksibel Bergaya Transformer

0 komentar
Ada perbedaan mendasar antara sistem operasi yang digunakan untuk kebutuhan bisnis dan kebutuhan pribadi. Sistem operasi untuk kebutuhan pribadi lebih terasa manfaatnya jika mudah digunakan (user friendly). Sedangkan sistem operasi untuk kebutuhan bisnis lebih mengutamakan daya tahan dan kinerja mengendalikan berbagai aplikasi yang berjalan di atasnya.

Lihat saja Windows Vista yang didesain untuk memberikan pengalaman baru bagi pengguna langsung (end-user). Sistem operasi tersebut dirancang begitu serius dengan menu-menu yang mudah diakses dan interface yang menarik bahkan fitur tampilan tiga dimensi yang diberi nama Aero.

Kondisi yang berbeda terjadi pada sistem operasi server untuk kebutuhan infrastruktur bisnis. Bagi para administrator yang bertanggung jawab terhadap kesinambungan infrastruktur teknologi informasi yang mendukung proses bisnis perusahaan, tampilan bukan hal yang utama melainkan fungsi-fungsi kontrol yang mudah, kinerja optimal, dan tahan serangan. Kalau perlu tanpa graphical user interface (GUI), cukup dengan layar hitam dan perintah yang harus selalu diketik.

Sejauh ini, Microsoft dan Intel masih mendominasi pasar server di Indonesia. Lebih dari 95 persen pasar server berbasis standar prosesor Intel yang memiliki kerja sama khusus dengan Microsoft dan sisanya dari produsen lainnya. Data IDC menunjukkan sekitar 24.000 dari 25.000 server yang dikirim ke Indonesia antara Juni 2006 hingga Juli 2007 menggunakan prosesor Intel x86. Di pasar server x86, pangsa pasar Microsoft mencapai 89 persen meskipun 55 persennya ilegal.

Model bisnis propietary yang ditawarkan Microsoft memang menawarkan kepastian kesinambungan dalam pengembangannya. Raksasa software yang berpusat di Redmond, AS itu telah menetapkan roadmap pengembangan sistem operasi server secara berkelanjutan dengan siklus 5 tahunan.

“Hal yang menarik kita menepati janji kita untuk memenuhinya tiap 5 tahun. Sekarang kita punya Windows Server 2003 dan sebentar lagi Windows Server 2008,” ujar Adrian Anwar, Manager Server Business Group PT Microsoft Indonesia. Nama Windows Server 2008 itu sendiri baru secara resmi diumumkan pendiri dan chairman Microsoft Bill Gates pada 15 Mei 2007 di Windows Hardware Engineering Conference (WinHEC) 2007 di Los Angeles, California, AS. Sebelumnya, sistem operasi tersebut disebut Windows Server Longhorn.

Beta-1 telah dirilis pertama kali pada 27 Juli 2005, disusul Beta-2 pada 23 Mei 2006, dan Beta-3 pada 25 April 2007. Bulan September 2007 akan dirilis versi Release Candidate (RC), Release to Market (RTM) bulan November, dan Windows Server 2008 baru akan diluncurkan pada 27 Februari 2008.

Powershell

Meski demikian, Windows Server 2008 bukanlah upgrade atau enhancement server. “Ini bukan produk pembaharuan tapi suatu hal yang fundamental baru," ujar Adrian. Banyak fitur-fitur baru yang belum ada baik di produk Microsoft sebelumnya maupun sistem operasi lainnya. Microsoft menyebutnya sebagai revolusi arsitektur sistem operasi karena sarat dengan inovasi baru yang menjawab kebutuhan bisnis.

Perubahan mendasar pertama yang ditawarkan Windows Server 2008 adalah fleksibilitas pengguna untuk memilih sistem operasi sesuai kebutuhan. Windows Server 2008 dapat beroperasi tanpa tampilan grafis atau graphical user interface (GUI) dengan adanya teknologi powershell. Dengan tampilan layar hitam seperti yang Anda rasakan saat menggunakan DOS maupun command prompt, perintah menjalankan task dapat dilakukan langsung.

Hal tersebut, lanjut Adrian, mungkin merangkum sepuluh langkah perintah jika menggunakan GUI. Misalnya saat mengatur tingkat keamanan sistem, dengan GUI pengguna harus masuk ke control panel, memilih menu atau mengikuti perintah di wizzard yang sudah dibuat, melakukan pilihan, dan menyimpannya. Tanpa GUI, hal tersebut dapat dilakukan hanya dengan mengetikkan printah atau kode scripting. Powershell bisa berjalan dalam bentuk aplikasi yang berjalan di atas sistem operasi seperti command prompt atau hadir sebagai default sistem operasi itu sendiri.

Melalui powershell, administrator tetap dapat memantau komputer di jaringan dari jarak jauh. Misalnya, untuk melakukan penutupan seluruh port internet di masing-masing komputer yang terhubung ke jaringan, admin bisa melakukannya dengan melakukan copy dan paste script yang telah dibuat saja.

Server core

Selain itu, fungsi-fungsinya juga dapat dipilih dari yang sangat sederhana hingga sangat kompleks. Kemampuan ini dapat dilakukan dengan adanya teknologi server core. Pengguna dapat memilih fungsi-fungsi yang dibutuhkannya saja atau menambah fungsi lainnya jika membutuhkan sewaktu-waktu tanpa melakukan instalasi ulang.

"Saya selalu menggunakan ilustrasi Transformer. Maksudnya Windows Server 2008 ini bisa berubah-ubah bentuk, hanya sebuah mobil kalo hanya ingin dijadikan alat transportasi, namun juga bisa jadi robot kalo mau perang antar robot," kata Adrian.

Sifatnya yang fleksibel ini tidak hanya menjawab kebutuhan para administrator sistem yang sebagian lebih suka bekerja dengan scripting standar namun juga menghemat investasi. Dengan fungsi minimum, bahkan Windows Server 2008 dapat berjalan di atas komputer lama dengan spesifikasi ringan.

Untuk fungsi yang paling sederhana, misalnya jika sistem operasi tersebut akan digunakan untuk pengendali akses domain, fungsi tersebut yang digunakan sementara fungsi-fungsi lainnya dinonaktifkan. Bagi admin, pilihan yang ditawarkan server core menguntungkan karena tidak perlu menggunakan fitur yang tidak dibutuhkan.

Taruhlah karena tidak akan digunakan untuk berselancar di dunia maya, Internet Explorer tidak perlu di-install. Peluang serangan dari luar menjadi berkurang karena tidak perlu berisiko mengalami lubang keamanan di browser web buatan Microsoft yang diakuinya paling sering mendapat serangan. Akibatnya total biaya perawatan (maintenance), budget untuk serum antivirus, dan sejenisnya juga ikut menurun.

Virtualisasi

Selain itu, fitur utama sistem operasi server yang sepertinya memang wajib disediakan adalah dukungan virtualisasi dan sistem 64 bit. Kemampuan virtualisasi bahkan embedded (menyatu) dengan Windows Server 2008. Sebagai sistem operasi utama, di atasnya dapat dijalankan sistem operasi lain yang bebeda, Windows versi lain atau Linux. Ini merupakan bukti bahwa Microsoft serius memenuhi kebutuhan perusahaan yang tidak selamanya menggunakan semua aplikasi dari satu vendor.

“Mungkin ini satu-satunya virtualisasi yang gabung dengan sistem operasinya,” ujar Adrian. Hal ini mengoptimalkan kinerja virtualisasi sebab prosesnya langsung, tidak seperti saat ini yang harus menggunakan aplikasi virtual server yang berjalan di sistem operasi utama.

Selain itu, dengan fitur Microsoft softgrid, penggantian komponen fisik seperti memori, hardisk, dan prosesor dapat dilakukan tanpa harus mematikan sistem operasi. Windows Server 2008 juga dapat mengatur ke mana komponen –komponen tersebut akan dialokasikan.

Kontrol Jaringan

Kemampuan lain yang ditawarkan Windows Server 2008 adalah dukungan terhadap platform Ipv6 dan IPv4. Meski belum banyak perangkat jaringan yang mendukung IPv6, Windows Server 2008 telah dilengkapi ready switch otomatis yang dapat melakukan perpindahan dua protokol berbeda secara mulus.

“Komunikasi dengan protokol network yang ada sekarang jalan, dengan IP6 juga jalan,” ujar Adrian. Al tersebut dapat dilakukan karena Microsoft telah mengubah cara paket dikirim. Data ayang dikirim melalui internet dipecah dalam bentuk paket yang diberi header dan atribut. Namun, Microsoft telah melakukan perubahan untuk setiap paket yang dikirim agar seolah-olah lebih kecil sehingga membutuhkan bandwidth lebih kecil.

Windows Server 2008 mampu mengatur besar bandwidth yang dapat dipakai setiap aplikasi maupun komputer yag terhubung ke jaringan. Dengan demikian, paket-paket yang dikirimkan kini tak perlu lagi berdesak-desakan. Bayangkan saja kalau jaringan dengan bandwidth terbatas dipakai untuk e-mail, donwload video, dan video conference.

“Bayangkan jaringan seperti Jalan Sudirman (Jakarta), berapa pun lebar jalan yang disediakan pasti akan dihabiskan karena lalu lintas padat. Analoginya kini seperti jalur busway,” kata Adrian. Hal itu semua sudah bisa dilakukan langsung dari sistem operasi tanpa harus melakukan rekayasa trafik dengan membuat virtual LAN dan sistem blocking di router untuk mengatur trafik. Windows Server 2008 bisa mengatur berapapun besar bandwidth maupun jenis desktopnya. Solusi ini akan sangat membantu perusahaan-perusahaan yang meiliki banyak cabang seperti perusahaan tambang atau bank yang bandwidth-nya kecil.

Windows Server 2008 juga sanggup mengontrol keamanan jaringan dengan fitur Network Access Protection. Sistematika ini memastikan semua perangkat yang terhubung ke jaringan bebas program berbahaya dari luar. Fitur ini mengontrol keamanan Widows Vista yang didesain dari plaform yang sama meskipun juga dapat mengontol sistem operasi lainnya.

Adrian mencontohkan, apabila karyawan keluar kantor lalu mengotak-atik pengaturan tingkat keamanan, memindahkan file dengan USB dengan komputer lain, pasti ada peluang terinfeksi virus dan sejenisnya. Nah, saat karyawan kembali ke kantor, server akan melakukan pemindaian sebelum memberikan akses. Komputer langsung dikarantina dan fungsi help check menilai apakah pengaturan keamanan di perangkat sesuai syarat yang ditetapkan jaringan.

Jika ya, komputer atau perangkat lain dapat mengakses jaringan. Jika ternyata tidak ditemukan antvirus, secara otomatis server akan menolak selamanya. Jika terdapat antivirus namun belum di-update, server akan mengirimkan update secara otomatis agar perangkat dapat diterima di jaringan.

Selain mengontrol perangkat, server juga dapat mengatur setiap akses identitas ke jaringan agar aman dan praktis dengan adanya fitur read only domain controller. Ini tak ubahnya solusi manajemen kunci master untuk mengatur domain,login, dan identitas semua pengguna.

Identitas setiap pengguna hanya akan disimpan di satu server terpusat. Server-server lain yang terhubung ke jaringan hanya akan meminta salinan idetitas untuk mengakses server yang diinginkan. Dengan demikian, risiko terjadinya salah kelola dapat ditekan.

“Dari banyak perusahaan di Indonesia yang telah kami bantu, kontrol keamanan jaringan dan pengaturan bandwidth merupakan dua point yang paling utama dan yang sangat mereka rasakan sekarang ini. Kami melihat bahwa Windows Server 2008 dengan teknologi barunya akan sangat signifikan untuk mengatasi kedua hal tersebut sehingga kami yakin penyerapan Windows Server 2008 oleh pasar akan sangat tinggi, kata Martin Yulianto, Technical Consulting Manager PT. Mitra Integrasi Informatika.

Windows Server 2008 akan tersedia dalam versi web server, versi standard, versi enterprise dengan Itanium, versi data center, dan versi compute cluster server (CCS) untuk high performance computing. Windows Server 2008 juga tersedia dengan pilihan standar teknologi 32 bit, serta 64 bit untuk x-64 dan Ia-64.

“Windows Server 2008 akan menempatkan Intel Based X86 Server ke level baru yang jauh lebih tinggi dan semakin matang untuk mendukung mission critical system serta memantapkan posisi sebagai option yang solid sebaga pengganti mainframe dan Unix,” ujar Yadi Karyadi, Business Development Manager, Intel Corporation.

Bookmark this post:
StumpleUpon Ma.gnolia DiggIt! Del.icio.us Blinklist Yahoo Furl Technorati Simpy Spurl Reddit Google

Bikin blog di microsoft word

0 komentar



Microsoft Word bisa dipakai sebagai aplikasi untuk menulis di salah satu layanan blog gratis Blogger. Hanya saja, sebuah peranti lunak tambahan dibutuhkan. Peranti itu bernama Blogger for Word.

Salah satu penyedia layanan untuk membuat blog secara gratis adalah Blogger. Situs web yang telah diambil alih oleh Google ini dapat diakses di alamat www.blogger.com. Di situ, Anda tinggal mendaftar. Seselainya pendaftaran, Anda bisa langsung membuat blog, bikin tulisan, dan “menerbitkannya”.

Untuk pendaftaran, Anda memang harus online. Tapi, untuk menulis, Anda tidak perlu online supaya bisa menghemat biaya berinternet. Cara yang paling sederhana adalah dengan menulis blog dulu di penyunting teks, seperti Notepad atau Microsoft Word, secara offline. Kalau sudah, baru online, buka situs web layanan blog, login, lalu copy-paste hasil tulisan yang ada di penyunting teks.

Kita sebut cara yang barusan disebut adalah cara manual. Cara yang akan dijelaskan berikutnya kita sebut dengan cara otomatis. Tulisan tetap dibuat secara offline. Online-nya baru nanti kemudian setelah tulisan selesai dibuat.

Cara otomatis ini menggunakan Microsoft Word. Tapi, bukan sembarang Microsoft Word, melainkan Microsoft Word yang sudah dilengkapi dengan suatu add-on bernama Blogger For Word. Aplikasi tambahan gratisan itu bisa didapat dari http://buzz.blogger.com/bloggerforword.html. Ukuran paket instalasinya kecil, cuma 2MB.

Cara pemakaiannya bisa diringkas seperti ini. Setelah Blogger For Word diinstal, toolbar Blogger akan muncul pada Microsot Word. Kemudian, tuliskan isi blog seperti biasa, tapi jangan online dulu, offline saja. Kalau tulisan sudah selesai, nyalakan koneksi intenet, lalu publis deh. Nah, cara detailnya seperti berikut ini. Oh ya, PCplus pakai Word 2007 untuk artikel ini. Di versi lama mungkin berbeda, tapi sedikit saja.

1. Klik [Add-Ins] pada menu di sebelah atas. Opsi [Add-Ins] sebaris dengan [Home], [Insert], [Page Layout], dan lain-lain.

2. Klik [Blogger Settings], kemudian pada kotak yang muncul, masukkan username dan password untuk masuk ke Blogger. Klik [OK].

3. Ketikkan isi blog di dalam Word. Kalau sudah selesai, online-lah. Kemudian, klik [Publish].

4. Masukkan judul blog dan pilih blog yang akan berisi tulisan itu. Klik [Send].

5. Selesai.

Bookmark this post:
StumpleUpon Ma.gnolia DiggIt! Del.icio.us Blinklist Yahoo Furl Technorati Simpy Spurl Reddit Google