hosting
hosting

Rabu, 27 Mei 2009

Memperbaiki Harddisk Bad Sector


Harddisk adalah media penyimpan yang sangat penting pada computer. Sayangnya umur pemakaian
yang terbatas. Kerusakan pada harddisk dapat disebabkan beberapa hal. Misalnya :
Power supply yang tidak memadai dan merusak kontroller harddisk dan motor.
Harddisk terjatuh dan merusak mekanik didalamnya atau minimal terjadi bad sector.
Terlalu sering dibawa bawa tanpa pengaman membuat platter harddisk rusak karena goncangan
berlebih.
Suhu didalam harddisk yang panas membuat kondisi harddisk dalam lingkungan tidak stabil.
Kondisi MTBF/umur harddisk, sudah tercapai dan akan rusak.
Hal yang masih dapat dilakukan untuk memperbaiki harddisk yang terkena bad sector adalah hanya
kondisi dimana harddisk masih berputar, keadaan controller harddisk masih bekerja. Tetapi keadaan ini
masih dibagi lagi, bila ingin mengunakan harddisk yang terkena bad sector. Masalah penyebab bad
sector adalah salah satu kerusakan yang sering terjadi. Kondisi kerusakan oleh bad sector dibedakan
oleh 3 keadaan.
Kondisi dimana platter harddisk aus. Pada kondisi ini harddisk memang sudah tidak dapat digunakan.
Semakin lama harddisk semakin rusak dan tidak berguna lagi untuk dipakai sebagai media storage.
Kondisi platter yang aus tetapi belum mencapai kondisi kritis. Kondisi ini dapat dikatakan cukup stabil
untuk harddisk. Kemungkinan harddisk masih dapat diperbaiki karena platter masih mungkin dilow
level.
Kondisi platter yang aus, baik kondisi yang parah atau ringan tetapi kerusakan terdapat di cluster 0
(lokasi dimana informasi partisi harddisk disimpan). Kondisi ini tidak memungkinkan harddisk
diperbaiki.
Membicarakan keadaan harddisk untuk diperbaiki hanya memungkinkan perbaikan pada kondisi ke 2,
dimana permukaan harddisk masih stabil tetapi terdapat kerusakan ringan di beberapa tempat.Tujuan
Upaya untuk mengunakan harddisk yang terdapat bad sector
Men-eliminasi lokasi kerusakan pada bad sector.Tahapan 1
Sebelum melakukan tahapan selanjutnya sebaiknya mengunakan tahapan 1 untuk memastikan kondisi
platter harddisk yang rusak. Untuk mengetahui hal ini harddisk harus dilakukan LOW LEVEL
FORMAT (LLF). LLF dapat dilakukan dari BIOS atau Software. Untuk BIOS, beberapa PC lama
seperti generasi 486 atau Pentium (586) memiliki option LLF. Atau dapat mengunakan software LLF.
Untuk mendapatkan software LLF dapat diambil di Site pembuat harddisk. Atau mencari utiliti file
seperti hddutil.exe (dari Maxtor - MaxLLF.exe) dan wipe.exe versi 1.0c 05/02/96.
Fungsi dari software LLF adalah menghapus seluruh informasi baik partisi, data didalam harddisk serta
informasi bad sector. Software ini juga berguna untuk memperbaiki kesalahan pembuatan partisi pada
FAT 32 dari Windows Fdisk.
Setelah menjalankan program LLF, maka harddisk akan benar-benar bersih seperti kondisi pertama kali
digunakan.
Peringatan : Pemakaian LLF software akan menghapus seluruh data didalam harddiskTahapan 2
Proses selanjutnya adalah dengan metode try dan error. Tahapan untuk sesi ini adalah :
a. Membuat partisi harddisk : Dengan program FDISK dengan 1 partisi saja, baik primary atau
extended partisi. Untuk primary dapat dilakukan dengan single harddisk , tetapi bila menghendaki
harddisk sebagai extended, diperlukan sebuah harddisk sebagai proses boot dan telah memiliki primary
partisi (partisi untuk melakukan booting).
b. Format harddisk : Dengan FORMAT C: /C. Penambahan perintah /C untuk menjalankan pilihan
pemeriksaan bila terjadi bad sector. Selama proses format periksa pada persentasi berapa kerusakan
harddisk. Hal ini terlihat pada gambar dibawah ini.
Ketika program FORMAT menampilkan Trying to recover allocation unit xxxxxx, artinya program
sedang memeriksa kondisi dimana harddisk tersebut terjadi bad sector. Asumsi pada pengujian
dibawah ini adalah dengan Harddisk Seagate 1.2 GB dengan 2 lokasi kerusakan kecil dan perkiraan
angka persentasi ditunjukan oleh program FORMAT :Kondisi Display pada program Format persentasi
yang dapat digunakan
Baik 0-20% 20%
Bad sector 21% Dibuang
Baik 22-89% 67%
Bad sector 91% Dibuang
Baik 91-100% 9%
c. Buat partisi kembali : Dengan FDISK, buang seluruh partisi didalam harddisk sebelumnya, dan buat
kembali partisi sesuai catatan kerusakan yang terjadi. Asumsi pada gambar bawah adalah pembuatan
partisi dengan Primary dan Extended partisi. Pada Primary partisi tidak terlihat dan hanya ditunjukan
partisi extended. Pembagian pada gambar dibawah ini adalah pada drive D dan F (22MB dan 12 MB)
dibuang karena terdapat bad sector. Sedangkan pada E dan G ( 758MB dan 81MB) adalah sebagai
drive yang masih dalam kondisi baik dan dapat digunakan.
Bila anda cukup ngotot untuk memperbaiki bad sector anda, dapat juga dilakukan dengan try-error
dengan mengulangi pencarian lokasi bad sector pada harddisk secara tahapan yang lebih kecil,
misalnya membuat banyak partisi untuk memperkecil kemungkinan terbuangnya space pada partisi
yang akan dibuang. Semakin ngotot untuk mencari kerusakan pada tempat dimana terjadi bad sector
semakin baik, hanya cara ini akan memerlukan waktu lebih lama walaupun hasilnya memang cukup
memuaskan dengan memperkecil lokasi dimana kerusakan harddisk terjadi.
d. Untuk memastikan apa bad sector sudah terletak pada partisi harddisk yang akan dibuang, lakukan
format pada seluruh letter drive dengan perintah FORMAT /C. Bila bad sector memang terdapat pada
partisi yang dibuang (asumsi pada pengujian bad sector terletak pada letter drive D dan F), maka partisi
tersebut dapat langsung dibuang. Tetapi bila terjadi kesalahan, misalnya kerusakan bad sector tidak
didalam partisi yang akan dibuang melainkan terdapat pada partisi yang akan digunakan, anda harus
mengulangi kembali proses dari awal dengan membuang partisi dimana terdapat kesalahan dalam
membagi partisi yang terkena bad sector. Hal yang perlu diingat : Pembuatan partisi dilakukan dari
awal ke akhir, misalnya C, D, E dan selanjutnya. Untuk membuang partisi mengunakan cara sebaliknya
yaitu dari Z ke C. Kesalahan dalam membuang dan membuat partisi yang acak acakan akan
mengacaukan sistem partisi harddisk.
e. Proses selanjutnya adalah membuang partisi yang tidak digunakan lagi. Setelah melakukan
pemeriksaan dengan program FORMAT, maka pada proses selanjutnya adalah membuang partisi yang
mengandung bad sector. Pada gambar dibawah ini adalah: Tahap membuang 2 partisi dengan FDISK
untuk letter drive D dan E. Untuk E dan G adalah partisi letter drive yang akan digunakan.
F. Pada akhir tahapan anda dapat memeriksa kembali partisi harddisk dengan option 4 (Display
partitisi) pada program FDISK, contoh pada gambar dibawah ini adalah tersisa 3 drive : C sebagai
primary partisi (tidak terlihat), 2 extended partisi yang masih baik dan partisi yang mengandung bad
sector telah dihapus.
G. Akhir proses. Anda memiliki harddisk dengan kondisi yang telah diperbaiki karena bad sector.
Letter drive dibagi atas C sebagai Primary partisi dan digunakan sebagai boot, D (758MB) dan E
(81MB) adalah partisi ke 2 dan ke 3 pada extended partisi.
Bila anda belum puas dengan hasil mencari bad sector, maka anda dapat mengulangi prosesur diatas.
Untuk melakukan Tips ini sebaiknya sudah mengetahui prosedur dalam membuat partisi dengan
program FDISK.
Yang perlu dicatat pada tip ini adalah, berhati-hati pada pemakaian program LLF. Sebaiknya
mengunakan single drive untuk mengunakan program ini. Kesalahan melakukan LOW LEVEL
FORMAT pada harddisk sangat fatal dan tidak dapat dikembalikin seperti kondisi semula.
Untuk harddisk yang terkena BAD SECTOR sebaiknya mengunakan harddisk yang kondisinya belum
terlalu parah atau bad sector terdapat di beberapa tempat dan tidak sporadis tersebar. Kerusakan pada
banyak tempat (sporadis bad sector) pada harddisk akan menyulitkan pencarian tempat dimana terjadi
bad sector.
Sumber : obengware.com
Bookmark this post:
StumpleUpon Ma.gnolia DiggIt! Del.icio.us Blinklist Yahoo Furl Technorati Simpy Spurl Reddit Google