hosting
hosting

Minggu, 11 Januari 2009

Sistem Operasi Fleksibel Bergaya Transformer


Ada perbedaan mendasar antara sistem operasi yang digunakan untuk kebutuhan bisnis dan kebutuhan pribadi. Sistem operasi untuk kebutuhan pribadi lebih terasa manfaatnya jika mudah digunakan (user friendly). Sedangkan sistem operasi untuk kebutuhan bisnis lebih mengutamakan daya tahan dan kinerja mengendalikan berbagai aplikasi yang berjalan di atasnya.

Lihat saja Windows Vista yang didesain untuk memberikan pengalaman baru bagi pengguna langsung (end-user). Sistem operasi tersebut dirancang begitu serius dengan menu-menu yang mudah diakses dan interface yang menarik bahkan fitur tampilan tiga dimensi yang diberi nama Aero.

Kondisi yang berbeda terjadi pada sistem operasi server untuk kebutuhan infrastruktur bisnis. Bagi para administrator yang bertanggung jawab terhadap kesinambungan infrastruktur teknologi informasi yang mendukung proses bisnis perusahaan, tampilan bukan hal yang utama melainkan fungsi-fungsi kontrol yang mudah, kinerja optimal, dan tahan serangan. Kalau perlu tanpa graphical user interface (GUI), cukup dengan layar hitam dan perintah yang harus selalu diketik.

Sejauh ini, Microsoft dan Intel masih mendominasi pasar server di Indonesia. Lebih dari 95 persen pasar server berbasis standar prosesor Intel yang memiliki kerja sama khusus dengan Microsoft dan sisanya dari produsen lainnya. Data IDC menunjukkan sekitar 24.000 dari 25.000 server yang dikirim ke Indonesia antara Juni 2006 hingga Juli 2007 menggunakan prosesor Intel x86. Di pasar server x86, pangsa pasar Microsoft mencapai 89 persen meskipun 55 persennya ilegal.

Model bisnis propietary yang ditawarkan Microsoft memang menawarkan kepastian kesinambungan dalam pengembangannya. Raksasa software yang berpusat di Redmond, AS itu telah menetapkan roadmap pengembangan sistem operasi server secara berkelanjutan dengan siklus 5 tahunan.

“Hal yang menarik kita menepati janji kita untuk memenuhinya tiap 5 tahun. Sekarang kita punya Windows Server 2003 dan sebentar lagi Windows Server 2008,” ujar Adrian Anwar, Manager Server Business Group PT Microsoft Indonesia. Nama Windows Server 2008 itu sendiri baru secara resmi diumumkan pendiri dan chairman Microsoft Bill Gates pada 15 Mei 2007 di Windows Hardware Engineering Conference (WinHEC) 2007 di Los Angeles, California, AS. Sebelumnya, sistem operasi tersebut disebut Windows Server Longhorn.

Beta-1 telah dirilis pertama kali pada 27 Juli 2005, disusul Beta-2 pada 23 Mei 2006, dan Beta-3 pada 25 April 2007. Bulan September 2007 akan dirilis versi Release Candidate (RC), Release to Market (RTM) bulan November, dan Windows Server 2008 baru akan diluncurkan pada 27 Februari 2008.

Powershell

Meski demikian, Windows Server 2008 bukanlah upgrade atau enhancement server. “Ini bukan produk pembaharuan tapi suatu hal yang fundamental baru," ujar Adrian. Banyak fitur-fitur baru yang belum ada baik di produk Microsoft sebelumnya maupun sistem operasi lainnya. Microsoft menyebutnya sebagai revolusi arsitektur sistem operasi karena sarat dengan inovasi baru yang menjawab kebutuhan bisnis.

Perubahan mendasar pertama yang ditawarkan Windows Server 2008 adalah fleksibilitas pengguna untuk memilih sistem operasi sesuai kebutuhan. Windows Server 2008 dapat beroperasi tanpa tampilan grafis atau graphical user interface (GUI) dengan adanya teknologi powershell. Dengan tampilan layar hitam seperti yang Anda rasakan saat menggunakan DOS maupun command prompt, perintah menjalankan task dapat dilakukan langsung.

Hal tersebut, lanjut Adrian, mungkin merangkum sepuluh langkah perintah jika menggunakan GUI. Misalnya saat mengatur tingkat keamanan sistem, dengan GUI pengguna harus masuk ke control panel, memilih menu atau mengikuti perintah di wizzard yang sudah dibuat, melakukan pilihan, dan menyimpannya. Tanpa GUI, hal tersebut dapat dilakukan hanya dengan mengetikkan printah atau kode scripting. Powershell bisa berjalan dalam bentuk aplikasi yang berjalan di atas sistem operasi seperti command prompt atau hadir sebagai default sistem operasi itu sendiri.

Melalui powershell, administrator tetap dapat memantau komputer di jaringan dari jarak jauh. Misalnya, untuk melakukan penutupan seluruh port internet di masing-masing komputer yang terhubung ke jaringan, admin bisa melakukannya dengan melakukan copy dan paste script yang telah dibuat saja.

Server core

Selain itu, fungsi-fungsinya juga dapat dipilih dari yang sangat sederhana hingga sangat kompleks. Kemampuan ini dapat dilakukan dengan adanya teknologi server core. Pengguna dapat memilih fungsi-fungsi yang dibutuhkannya saja atau menambah fungsi lainnya jika membutuhkan sewaktu-waktu tanpa melakukan instalasi ulang.

"Saya selalu menggunakan ilustrasi Transformer. Maksudnya Windows Server 2008 ini bisa berubah-ubah bentuk, hanya sebuah mobil kalo hanya ingin dijadikan alat transportasi, namun juga bisa jadi robot kalo mau perang antar robot," kata Adrian.

Sifatnya yang fleksibel ini tidak hanya menjawab kebutuhan para administrator sistem yang sebagian lebih suka bekerja dengan scripting standar namun juga menghemat investasi. Dengan fungsi minimum, bahkan Windows Server 2008 dapat berjalan di atas komputer lama dengan spesifikasi ringan.

Untuk fungsi yang paling sederhana, misalnya jika sistem operasi tersebut akan digunakan untuk pengendali akses domain, fungsi tersebut yang digunakan sementara fungsi-fungsi lainnya dinonaktifkan. Bagi admin, pilihan yang ditawarkan server core menguntungkan karena tidak perlu menggunakan fitur yang tidak dibutuhkan.

Taruhlah karena tidak akan digunakan untuk berselancar di dunia maya, Internet Explorer tidak perlu di-install. Peluang serangan dari luar menjadi berkurang karena tidak perlu berisiko mengalami lubang keamanan di browser web buatan Microsoft yang diakuinya paling sering mendapat serangan. Akibatnya total biaya perawatan (maintenance), budget untuk serum antivirus, dan sejenisnya juga ikut menurun.

Virtualisasi

Selain itu, fitur utama sistem operasi server yang sepertinya memang wajib disediakan adalah dukungan virtualisasi dan sistem 64 bit. Kemampuan virtualisasi bahkan embedded (menyatu) dengan Windows Server 2008. Sebagai sistem operasi utama, di atasnya dapat dijalankan sistem operasi lain yang bebeda, Windows versi lain atau Linux. Ini merupakan bukti bahwa Microsoft serius memenuhi kebutuhan perusahaan yang tidak selamanya menggunakan semua aplikasi dari satu vendor.

“Mungkin ini satu-satunya virtualisasi yang gabung dengan sistem operasinya,” ujar Adrian. Hal ini mengoptimalkan kinerja virtualisasi sebab prosesnya langsung, tidak seperti saat ini yang harus menggunakan aplikasi virtual server yang berjalan di sistem operasi utama.

Selain itu, dengan fitur Microsoft softgrid, penggantian komponen fisik seperti memori, hardisk, dan prosesor dapat dilakukan tanpa harus mematikan sistem operasi. Windows Server 2008 juga dapat mengatur ke mana komponen –komponen tersebut akan dialokasikan.

Kontrol Jaringan

Kemampuan lain yang ditawarkan Windows Server 2008 adalah dukungan terhadap platform Ipv6 dan IPv4. Meski belum banyak perangkat jaringan yang mendukung IPv6, Windows Server 2008 telah dilengkapi ready switch otomatis yang dapat melakukan perpindahan dua protokol berbeda secara mulus.

“Komunikasi dengan protokol network yang ada sekarang jalan, dengan IP6 juga jalan,” ujar Adrian. Al tersebut dapat dilakukan karena Microsoft telah mengubah cara paket dikirim. Data ayang dikirim melalui internet dipecah dalam bentuk paket yang diberi header dan atribut. Namun, Microsoft telah melakukan perubahan untuk setiap paket yang dikirim agar seolah-olah lebih kecil sehingga membutuhkan bandwidth lebih kecil.

Windows Server 2008 mampu mengatur besar bandwidth yang dapat dipakai setiap aplikasi maupun komputer yag terhubung ke jaringan. Dengan demikian, paket-paket yang dikirimkan kini tak perlu lagi berdesak-desakan. Bayangkan saja kalau jaringan dengan bandwidth terbatas dipakai untuk e-mail, donwload video, dan video conference.

“Bayangkan jaringan seperti Jalan Sudirman (Jakarta), berapa pun lebar jalan yang disediakan pasti akan dihabiskan karena lalu lintas padat. Analoginya kini seperti jalur busway,” kata Adrian. Hal itu semua sudah bisa dilakukan langsung dari sistem operasi tanpa harus melakukan rekayasa trafik dengan membuat virtual LAN dan sistem blocking di router untuk mengatur trafik. Windows Server 2008 bisa mengatur berapapun besar bandwidth maupun jenis desktopnya. Solusi ini akan sangat membantu perusahaan-perusahaan yang meiliki banyak cabang seperti perusahaan tambang atau bank yang bandwidth-nya kecil.

Windows Server 2008 juga sanggup mengontrol keamanan jaringan dengan fitur Network Access Protection. Sistematika ini memastikan semua perangkat yang terhubung ke jaringan bebas program berbahaya dari luar. Fitur ini mengontrol keamanan Widows Vista yang didesain dari plaform yang sama meskipun juga dapat mengontol sistem operasi lainnya.

Adrian mencontohkan, apabila karyawan keluar kantor lalu mengotak-atik pengaturan tingkat keamanan, memindahkan file dengan USB dengan komputer lain, pasti ada peluang terinfeksi virus dan sejenisnya. Nah, saat karyawan kembali ke kantor, server akan melakukan pemindaian sebelum memberikan akses. Komputer langsung dikarantina dan fungsi help check menilai apakah pengaturan keamanan di perangkat sesuai syarat yang ditetapkan jaringan.

Jika ya, komputer atau perangkat lain dapat mengakses jaringan. Jika ternyata tidak ditemukan antvirus, secara otomatis server akan menolak selamanya. Jika terdapat antivirus namun belum di-update, server akan mengirimkan update secara otomatis agar perangkat dapat diterima di jaringan.

Selain mengontrol perangkat, server juga dapat mengatur setiap akses identitas ke jaringan agar aman dan praktis dengan adanya fitur read only domain controller. Ini tak ubahnya solusi manajemen kunci master untuk mengatur domain,login, dan identitas semua pengguna.

Identitas setiap pengguna hanya akan disimpan di satu server terpusat. Server-server lain yang terhubung ke jaringan hanya akan meminta salinan idetitas untuk mengakses server yang diinginkan. Dengan demikian, risiko terjadinya salah kelola dapat ditekan.

“Dari banyak perusahaan di Indonesia yang telah kami bantu, kontrol keamanan jaringan dan pengaturan bandwidth merupakan dua point yang paling utama dan yang sangat mereka rasakan sekarang ini. Kami melihat bahwa Windows Server 2008 dengan teknologi barunya akan sangat signifikan untuk mengatasi kedua hal tersebut sehingga kami yakin penyerapan Windows Server 2008 oleh pasar akan sangat tinggi, kata Martin Yulianto, Technical Consulting Manager PT. Mitra Integrasi Informatika.

Windows Server 2008 akan tersedia dalam versi web server, versi standard, versi enterprise dengan Itanium, versi data center, dan versi compute cluster server (CCS) untuk high performance computing. Windows Server 2008 juga tersedia dengan pilihan standar teknologi 32 bit, serta 64 bit untuk x-64 dan Ia-64.

“Windows Server 2008 akan menempatkan Intel Based X86 Server ke level baru yang jauh lebih tinggi dan semakin matang untuk mendukung mission critical system serta memantapkan posisi sebagai option yang solid sebaga pengganti mainframe dan Unix,” ujar Yadi Karyadi, Business Development Manager, Intel Corporation.

Bookmark this post:
StumpleUpon Ma.gnolia DiggIt! Del.icio.us Blinklist Yahoo Furl Technorati Simpy Spurl Reddit Google